Model-model pendidikan karir
Model-model pendidikan karir yang dilaksanakan serta dipakai sebagai pola atau sebagai model oleh Kantor Departemen Pendidikan, Amerika Serikat secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
Model-model pendidikan karir yang dilaksanakan serta dipakai sebagai pola atau sebagai model oleh Kantor Departemen Pendidikan, Amerika Serikat secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. School-based
Comprehensive Career Education
Sebagiam
besar dari model ini ditekankan pada pengembangan dan memperluas lapangan
pendidikan karir yang bermanfaat dalam memasukan berbagai konsep perkembangan
karir di Sekolah Dasar sampai dengan jenjang sekolah menengah tingkat
atas.Model ini terutama dikembangkan oleh Center for Vacational and Technikal
Education, yang berlokasi di Ohio State University, Amerika Serikat.Kesadaran
karir (career awareness), diutamakan penekannya pada jenjang Sekolah Dasar,
eksplorasi karir (career exploration) berlangsung pada tingkat SMTP, persiapan
karir (career exploration) dimulai dari tingkat SMTA.
Unsur-unsur
yang dikembangkan melalui pendidikan karir sebagai berikut :
a. Kesadaran
Karir (career awareness), merupakan bentuk pemahaman dunia kerja secara
menyeluruh dan manfaat, atau maknanya bagi kehidupannya. Unsur ini dikembangkan
dan kemudian akan menghasilkan identitas karir (career identity), yang
merupakan suatu realisasi dari perkembangan karirnya berupa kemajuan-kemajuan
yang telah dicapainya dalam tahap-tahap pendidikan dan pengalaman pekerjaannya.
b. Kesadaran
Diri (self-awareness), yaitu terbentuk kesadaran yang dimiliki siswa terhadap
dirinya sendiri, kebutuhan-kebutuhannya, kekuatan dan kelemahan pribadinya,
serta potensi-potensi lainnya. Melalui pendidikan karir unsur ini dikembangkan
dan kemudian menghasilkan identitas diri (self-identity) yaitu berupa
pengetahuan tentang dirinya sendiri yang bersifat positif dan secara langsung
dapat membantu dalam membuat keputusan kehidupan karir.
c. Apresiasi-apresiasi
dan sikap (appreciations attitudes),
berupa suatu sistem nilai terhadap karir dan bagaimana perannanya.
Apresiasi dan sikap ini dikembangkan melalui pendidikan karir dan menghasilkan
kepuasan diri dan sosial (self social fullfillment). Keputusan diri dan sosial
ini terjadi sebagai akibat dari adanya interalisasi nilainilai dan peran-peran
karir yang sekaligus dapat mengerahkan pada kegiatan dan kepuasan dalam bekerja
di masyarakat.
d. Kemampuan
pembuatan keputusan (decision making skills), yaitu bentuk pemahaman siswa
terhadap tahapan-tahapan pembuatan keputusan, diantaranya meliputi tindakan
identifikasi alternatif, memilih alternatif dan pelaksanaan alternatif. Malalui
pendidikan karir akan dikembangkan unsur ini dan kemudian menghasilkan
keputusan karir (career decisions). Keputusan karir ini adalah merupakan suatu
realisasi perkembangan karirnya, berupa kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya
dalam tahap-tahap pendidikannya dan pengalaman kerjannya.
e. Kesadaran
ekonomis (economic awareness), kesadaran yang dimiliki siswa terhadap relasi
antara faktor ekonomik pribadi, pola
hidup dan pekerjaan. Dengan melalui pendidikan karir akan dikembangkan
unsur ini kemudian menghasilkan pemahaman ekonomis (economic understanding).
f. Kesadaran
kecakapan bekerja dan kompetensi awal (skill awareness and beginning
competence),berupa dasar-dasar
keterampilan kognitif yang dituntu dalam
mengidentifikasikan tujuan dari suatu tugas,prosedur tugas,melaksanakan
tugas-tugas kecakapandan mengadakan evaluasi. Melalui pendidikan karir akann
dikembangkan unsur ini dan kemudian menghasilkan kecakapan bekerja (employment
skills). Kecakapan bekerja ini ialah suatu keterampilan dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dituntut.
g. Keterampilan
kecakapan bekerja (employability skills), yaitu berbagai bentuk keterampilan
yang dituntut guna dapat secara langsung melakukan berbagai tugas secara tepat.
Melalui pendidikan karir unsur ini dikembangkan kemudian menghasilkan
penempatan karir (career placement) yang tepat.
h. Kesadaran
pendidikan (educational awareness), suatu bentuk pengenalan diri siswa tentang
makna perkembangan keterampilan dasar dan pengetahuan dalam mencapai tujuan
karir yang telah ditetapkan melalui alur pendidikan karir.
2. Employer
based Career Educational Model
Model
pendidikan karir dimana biasanya adalah pekerja, bermanfaaat untuk merencanakan
alternatif-alternatif yang lebih komprehensif pada pendidikan umum. Dalam model
ini pendidikan ditekankan untuk siswa adalah dengan cara mengubah sistem
sekolah yang telah ada dengan sistem pendidikan untuk orang dewasa, pekerja dan
kegiatan belajar dengan lingkungan dan mendemontrasikan sesuatu yang
bersangkutpaut dengan pendidikan serta secara langsungmelibatkan siswa dalam
operasi kerja dengan masyarakat.
Menurut
Herr, sistem belajar dengan lingkungan adalah integral dengan model pendidikan
di mana basisnya adalah pekerja, bertujuan untuk :
a. Mengulangi
dan memperkuat kompetensi pendidikan siswa dan minatnya.
b. Menyediakan
kesempatan kepada para siswa dalam bermacam-macam kegiatan dengan orang-orang
lainnya, tetapi terbatas pada kelompok teman sebaya dan guru-guru yang ada
dalam lingkungan sekolah.
c. Mengembangkan
suatu kekuatan konsep diri (self concept) dan secara langsung berpartisipasi
dalam diri individu dan dalam program belajar mandiri.
d. Menyediakan
bermacam-macam kesempatan pada siswa untuk mendapatkan secara langsung
informasi yang tepat, kesempatan-kesempatan yang ada dan syarat-syarat, serta
keuntungan dan kerugian dari bermacam-macam pilihan karir.
3. Home-based
Career Education Model
Model
pendidikan karir dimana basisnya adalah keluarga menitikberatkan kepada
pemberian penerangan untuk individu-individu, terutama untuk orang dewasa,
tentang adanya berbagai macam atau kenis pekerjaan dan kesmpatan-kesempatan
untuk mengikuti latihan dalam masyarakat dan mempergunakan media massa sebagai
sarana untuk menjaring penduduk dalam program ini.
4. Rural
Residential-based Career Education Model
Suatu
model pendidikan karir di mana basisnya adalah penduduk pedesaan.Model
pendidikan karir ini lebih menitikberatkan untuk pekerja-pekerja di bawah umur
dan berbagai macam masalah keluarga-keluarga pedesaan.Model ini memberikan
bentuk-bentuk bantuan dengan melalui pendidikan remedial, konseling dan
memberikan penerangan dalam membina keluarga, dan memberikan berbagai
keterampilan dalam mengembangkan keluarga.
G.J.
Swanson, dalam bukunya yang berjudul Concepts in Career Education (1971)
memberikan beberapa contoh dan alasan kenapa sekolah-sekolah memiliki tanggung
untuk memberikan pendidikan karir, alasan-alasannya adalah sebagai berikut :
a.
Pelaksanaan rencana-rencana pendidikan ditujukan pada bentuk yang melibatkan
kegiatan-kegiatan siswa di luar kelas.
b.
Memperluas kursus-kusrsus yang mengarah kepada pekerjaan atau jabatan.
c.
Memperluas pilihan-pilihan pendidikan siswa dan memiliki kebebasan untuk
memasuki pendidikan sambungan, serta memasuki dunia kerja.
d.
Memperluas pengalaman kerja dan program studi dalam pekerjaan dalam rangka
pengalaman eksplorasi karir.
e.
Menciptakan suatu sistem pendidikan dengan berbagai kemungkinan “masuk secara terbuka”
dan “keluar secara terbuka “
f.
Mendirikan kursus-kursus baru, kursus-kursus mini, unit-unit kursus yang ada
dan pusat percobaan dengan membangun atau menyediakan fasilitas yang diperlukan
dalam rangka eksplorasi,merencanakan karir.
0 Response to "Model-model Pendidikan Karir pada seorang konselor"
Post a Comment