RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tugas Pekembangan No.4
Mencapai kematangan inteklektual
A. Topik
Permasalahan : Topik Tugas (Meningkatkan
Motivasi Belajar)
B. Bidang
Bimbingan : Pribadi,
Soaial
C. Jenis
Layanan :
Bimbingan Kelompok
D. Fungsi
Layanan :
Pemahaman dan Pencegahan
E. Kompetensi
yang Ingin Dicapai:
1. Tujuan
Layanan : Setelah
mendapatkan layanan ini, peserta didik/AK diharapkan dapat :
- Agar
siswa dapat menyebutkan Motivasi Belajar
- Agar
siswa dapat mengembangkan motivasi diri, mampu memahami arti penting belajar
serta motivasi belajar.
2. Hasil
yang Ingin Dicapai :Agar peserta didik dapat memahami tentang pentingnya
belajar.
F. Sasaran
Layanan : 10 Siswa Asuh SMA N 1 DEMAK Kelas X
G. Uraian
Kegiatan :
No
|
Tahapan
|
Kegiatan
|
Nilai Yang Ditanamkan
|
|
Guru Pembimbing/Pemimpin Kelompok
|
Peserta Didik/Anggota Kelompok
|
|||
1.
|
Pembentukan
(15 Menit)
|
a.
Menerima kehadiran AK secara terbuka dan
mengucapkan terima kasih
b.
Memimpin berdoa
c.
Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok
d.
Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok
diantaranya :
-
Format kegiatan
-
Peran anggota kelompok
-
Suasana interaksi
e.
Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok
(kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kerahasiaan)
f.
Menyampaikan kesepakan waktu
g.
Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk
menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima
sehingga tercipta dinamika kelompok
|
a.
Merespon dengan membalas ucapan kembali kasih
b.
Berdo’a
c.
Memperhatikan, mendengarkan
d.
Memperhatikan dan mendengarkan
e.
Memperhatikan
f.
Menyepakati waktu
g.
Memperkenalkan diri secara bergantian dan
melaksanakan permainan
|
a.
Santun, peduli
b.
Religius
c.
Berpikir logis
d.
Berpikir logis
e.
Berpikir logis
f.
Disiplin
g.
Saling menghargai, keaktifan, kerjasama
|
2.
|
Peralihan
(5menit)
|
a.
Mengkondisikan anggota kelompok agar siap
melanjutkan ketahap berikutnya
b.
Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih
lanjut dan mengenai sasaran
|
a.
Memberikan respon jawaban atas kesiapan anggota
kelompok
b.
Menjawab pertanyaan
|
a.
Jujur
b.
Menghargai
|
3.
|
Kegiatan
(20 menit)
|
Topik
Tugas
a.
Menjelaskan topik yang akan dibahas
b.
Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas
dalam kelompok
c.
Pembahasan topik secara tuntas dengan anggota
kelompok
d.
Memberikan selingan
|
a.
Memperhatikan
b.
Mendengarkan dan memperhatikan
c.
Berpartisipasi aktif engemukakan pendapat, saran,
dan solusi
d.
Melaksanakan
|
a.
Berpikir logis
b.
Menghargai
c.
Berpikir logis
d.
Kreatif
|
4.
|
Pengakhiran
(10 menit)
|
a.
Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan
segera di akhiri
b.
Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahas
c.
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan:
-
Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK
-
Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung
-
Kesan yang diperoleh selama kegiatan
d.
Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkp
e.
Mengucapkan terima kasih
f.
Memimpin doa
g.
Mengucapkan salam
h.
Perpisahan
|
a.
Memperhatikan, Mendengarkan
b.
Mendengarkan, Menyimpulkan
c.
Menjawab pertanyaan
d.
Menjawab pertanyaan
e.
Menjawab
f.
Berdoa
g.
Menjawab salam
h.
Saling berjabat tangan
|
a.
Menghargai
b.
Peduli, santun
c.
Berpikir logis, Kreatif
d.
Berpikir logis
e.
Santun
f.
Religius
g.
Religius, Sopan
h.
Menghargai, kerjasama
|
H.
Materi layanan : Terlampir
I.
Sumber Materi : Sadirman
AM. 2005. Motivasi Belajar Siswa.
Bandung: Alfabeta
J.
Pelaksanaan Layanan :
-
Waktu : 1 x 60 menit
-
Biaya :
Mandiri
-
Tempat :
Ruang Kelas
-
Hari / Tanggal : Jumat, 24 Juli 2015
-
Semester/ Tahun : 2/ 2010 - 2011
K.
Metode :
Diskusi, Tanya jawab, Permainan
L.
Alat dan Perlengkapan
1. Media
Bimbingan : LCD, Tanya
Jawab, Permainan
2. Perlengkapan
:
M.
Penyelenggara layanan :
..........................................
N.
Pihak yang disertakan dalam layanan dan
perananya masing-masing :
-
Teman sejawat sebagai co leader.
O.
Rencana Penilaian :
1.
Penilaian Proses :
Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung, dengan cara mengamati keaktifan,
kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama kegiatan BKp berlangsung.
2.
Penilaian Hasil :
Dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan selesai dilaksanakan. (Laiseg,
Laijapen, Laijapang).
P.
Analisis :
Dari hasil evaluasi / penilaian dapat
dilakukan analisis sebagai berikut :
1.
Analisis Penilaian Proses : Analisis penilaian proses kegiatan
untuk diketahui hambatan dan dukungan dalam pencapaian tujuan.
2.
Analisis Penilaian Hasil : Analisis penilaian hasil diketahui
tingkat pencapaian materi dan pencapaian tujuan.
Q.
Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut bagi
peserta didik yang memerlukan bimbingan lanjutan secara individual.
R.
Keterkaitan Layanan ini Dengan Layanan /
Kegiatan Pendukung : Konseling Kelompok dan Konseling Individual.
S.
Catatan Khusus : -
Semarang, 2 Maret 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
-------------------------
------------------------------
|
LAMPIRAN
MOTIVASI
BELAJAR
1. PENGERTIAN MOTIVASI
Sujono Trimo Motivasi adalah suatu kekuatan penggerak
dalam prilaku individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan
arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya
terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang berasangkutan
Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek
dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu
tujuan (goal ) atau perangsang.
Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah
keadaan yang mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku
yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari
tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu
motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan
perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan. MenurutT. Hani
Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivas iadalah “Keadaan pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan”.Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari
motivasi adalah:“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”.
Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai
motivasi adalah :
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
Menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi dari motivasi adalah
:“Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau
hasil yang dikehendki”.
selengkapnya...
2. MACAM-MACAMMOTIVASI
a MotivasiIntrinsik
Menurut Sadirman AM, motivasi intrinsik adalah : “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.
Menurut Sadirman AM, motivasi intrinsik adalah : “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.
Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas
belajar. Sedangkan menurut Chalijah Hasan motivasi intrinik adalah : “jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dan dorongan dari orang lain”[7]
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Chalijah Hasan motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi ini
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian
akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”.[12] Sedangkan Sadirman
menyebutkan : “motivasi ekstrinsik itu adalah motif-motif yang aktif dan
fungsinya karena adanya perangsang dari luar”.[13] Motif ekstrinsik dapat pula
dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar yang
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar. Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan mempunyai
kontribusi besar dalam menumbuhkan motivasi ini adalah keluarga sakinah, sebagai
tempat yang pertama dan utama dalam proses pendidikan. Dengan berbagai cara
keluarga sakinah dapat melakukan rangsangan untuk motivasi belajar anak. Anak
didalam melakukan sesuatu aktifitas belajar seringkali mengalami kesulitan dan
untuk mengatasi kesulitan tersebut keluarga sebagai pilar utama harus membantu
anak dalam mengatasi kesulitan tersebut. Dengan pemberian dan penanaman
motivasi kepada anak dapat menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri,
lepas dari ketergantungan serta tidak mudah putus asa.
3. FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR
1. Mendorong timbulnya tingkah laku
atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya
belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai
pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai
penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
4. PENGERTIAN BELAJAR
a. Menurut Ernest R. Hilgard
dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
b. Sifat perubahannya relatif
permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada
perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk,
dan sebagainya.
c. Sedangkan Pengertian Belajar menurut
Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar
merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku,
yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
d. Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa
diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah
perubahan dari diri seseorang.
5. PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi
belajar dapat juga
diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy
(1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah,
yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini
berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
6. JENIS_JENIS BELAJAR
Jenis-jenis belajar Menurut Robert M. Gagne
Manusia memilki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar.
Karena itu banyak tipre-tipe belajar yang dilakukan manusia. Gagne mencatat ada
delapan tipe belajar :
1. Belajar isyarat (signal learning). Menurut Gagne, ternyata tidak
semua reaksi sepontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan
respon.dalam konteks inilah signal learning terjadi. Contohnya yaitu seorang
guru yang memberikan isyarat kepada muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh
tangan diangkat kemudian diturunkan.
2. Belajar stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respon yang
tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan
(reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). Contohnya yaitu
seorang guru memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu
yang kemudian ditanggapi oleh muridnya. Guru member pertanyaan kemudian murid
menjawab.
3. Belajar merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan
membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak
dalam urutan tertentu. Contohnya yaitu pengajaran tari atau senam yang dari
awal membutuhkan proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.
4. Belajar asosiasi verbal (verbal Association). Tipe ini merupakan
belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang
atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. Contohnya
yaitu Membuat langkah kerja dari suatu praktek dengan bntuan alat atau objek
tertentu. Membuat prosedur dari praktek kayu.
5. Belajar membedakan (discrimination). Tipe belajar ini memberikan
reaksi yang berbeda–beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan. Contohnya yaitu
seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata atau benda
yang mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih dalam satu
bagian dalam jawaban yang benar. Guru memberikan sebuah bentuk (kubus) siswa
menerka ada yang bilang berbentuk kotak, seperti kotak kardus, kubus, dsb.
6. Belajar konsep (concept learning). Belajar mengklsifikasikan
stimulus, atau menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk
suatu konsep. (konsep : satuan arti yang mewakili kesamaan ciri). Contohnya
yaitu memahami sebuah prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami
prosedur praktek uji bahan sebelum praktek, atau konsep dalam kuliah mekanika
teknik.
7. Belajar dalil (rule learning). Tipe ini meruoakan tipe belajar untuk
menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep.
Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat. Contohnya
yaitu seorang guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas
yang merupakan kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa
tidak mengulangi kesalahannya.
8. Belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe
belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga
terbentuk kaedah yang lebih tinggi (higher order rule). Contohnya yaitu seorang
guru memberikan kasus atau permasalahan kepada siswa-siswanya untuk memancing
otak mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut.
Selain delapan jenis belajar, Gagne juga membuat semacam sistematika
jenis belajar. Menurutnya sistematika tersebut mengelompokkan hasil-hasil
belajar yang mempunyai ciri-ciri sama dalam satu katagori. Kelima hal tersebut
adalah :
1. keterampilan intelektual : kemampuan seseorang untuk berinteraksi
dengan lingkungannya dengan menggunakan symbol huruf, angka, kata atau gambar.
2. informasi verbal : seseorang belajar menyatakan atau menceritakan
suatu fakta atau suatu peristiwa secara lisan atau tertulis, termasuk dengan
cara menggambar.
3. strategi kognitif : kemampuan seseorang untuk mengatur proses
belajarnya sendiri, mengingat dan berfikir.
4. keterampilan motorik : seseorang belajar melakukan gerakan secara
teratur dalam urutan tertentu (organized motor act). Ciri khasnya adalah
otomatisme yaitu gerakan berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar
dan luwes.
5. sikap keadaan mental yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
pilihan-pilihan dalam bertindak.
7.
CARA MEMOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang
dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang
baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang
perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan
hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut
dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik
pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah
diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan
menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara
kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan.
Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan
jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar
anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar
lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan
berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka
perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan
memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu
yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan
secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh
karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
8. TIPS-TIPS MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR
• Bergaullah dengan orang-orang yang senang
belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan
membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang
mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.Bertanyalah tentang pengalaman di
berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa
belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah
presrasi.Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya
analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak
wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut
terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita
pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
• Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun
nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit
komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain
lain-lainnya.
• Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan
orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita
bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin
termotivasi untuk belajar bahasa Inggris
• Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan
selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah
merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering
bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan
sebaliknya.
• Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam
menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa
melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu
mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi. “Resep sukses: Belajar ketika orang lain
tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain
berharap.” –William A. Ward
0 Response to "CONTOH RPL BIMBINGAN KELOMPOK TOPIK TUGAS BESERTA MATERI"
Post a Comment