Pengertian
Tes Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar dalam dunia pendidikan
menjadi sesuatu hal yang menarik untuk dibahas, karena keberadaannya sangat
bermnfaat bagi pendidik, peserta didik, maupun orang tua. Prestasi belajar bagi
pendidik dapat dijadikan tolok ukur tentang sejauh mana keberhasilan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap peserta didiknya .Bagi peserta didik
pencapaian prestasi belajar dapat memberi gambaran tentang hasil dari usaha
yang telah dilaksanakannya, sedagkan bagi orang tua dengan mengetahui prestasi
belajar peserta didik, maka akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan putra –
putrinya di sekolah, selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan untuk memberikan
dorongan dan pengawasan dirumah. Tentang apa yang dimaksud dengan prestasi
belajar banyak ahli yang memberikan definisi sesuai sudut pandang masing –
masing.
Menurut
benyamin S.Bloom ,tes prestasi belajar merupakan tes yang disusun secara
terencana untuk mengungkap performansi maksimal subjek dalam menguasai
bahan-bahan atau materi yang telah di ajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal
di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes
formatif, tes sumatif, bahkan tes ebtanas dan uji masuk perguruan tinggi.
Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 297),
prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut : “nilai merupakan perumusan
terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajarm
siswa selama masa tertentu”. Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama
masa tertentu melakukan kegiatan.
Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha siswa yang
dapat dicapai berupa penguasan pengetahuan, kemampuan kebiasaan dan
keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat
dibuktikan dengan hasil tes. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang
dibutuhkan siswa untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu
kegiatanyang disebut belajar.
2.
Faktor
yang mempengaruhi Tes Prestasi Belajar
Prestasi
belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri mauupun
faktor yang berasal dari luar individu.
Menurut Ngalim Purwanto
(2010: 107), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a. Faktor dari dalam diri individu
Terdiri dari faktor
fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan kondisi panca indera.
Sedangkan faktor
psikologis yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan
kognitif.
b. Faktor
dari luar individu
Terdiri
dari faktor lingkungan dan faktor instrumental.
Faktor lingkungan yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental yaitu
kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.
Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri siswa yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Faktor fisiologis ini menyangkut kondisi jasmani/kondisi fisik siswa selama
belajar. Sedangkan faktor psikologis meliputi aspek :
1) Minat
belajar siswa. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi belajaryang rendah.
2) Kecerdasan/intelegensi. Seseorang yang memilki
intelegensi yang baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.
3) Motivasi
belajar
4) Bakat siswa
5) Kemampuan
kognitif siswa
6) Sikap
siswa terhadap mata pelajaran.
b. Faktor
eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi
lingkungan fisik dan sosial serta instrumen yang berupa kurikulum, program,
metode mengajar, guru, sarana dan fasilitas.
Menurut Slameto,( 2010: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain :
a. Faktor
Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu :
1) Kecerdasan
atau Inteligensi
Kecerdasan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif mengetahui
relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar.
2) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai
kecakapan pembawaan. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat
memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.
4) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Dalam
memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang
ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya
dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia
menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat
melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
b. Faktor
Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar yang sifatnya di luar diri siswa yaitu:
1) Keadaan
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang
dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan
utama. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai
dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.
2) Keadaan
Sekolah
3) Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan.
Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul
dengan lingkungan dimana anak itu berada.
3.
Ciri-ciri
belajar
Tujuan belajar
merupakan perubahan tingkah laku, hal ini dapat di identifikasikan melalui
ciri-ciri belajar, sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sri Rumini (1995:
60) ada beberapa elemen penting yang menggambarkan ciri-ciri belajar :
a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik
tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati
secara langsung.
b. Dalam
belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif,
psikomotor dan campuran.
c. Dalam belajar, perubahan tingkah laku yang
terjadi karena mukjizat, hipnosa, hal-hal yang gaib, proses
pertumbuhan,kematangan, penyakit ataupun kerusakan fisik, tidak dianggap
sebagai hasil belajar.
d. Dalam
belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif menetap. Bila
seseorang dengan belajar menjadi dapat membaca, maka kemampuan membacatersebut
akan tetap dimilliiki.
e. Belajar
merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun
waktu cuukup lama. Hasil belajar yang berupa tingkah laku kadang-kadang dapat
diamati, tetapi proses belajar itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung.
f. Belajar
terjadi karena ada interaksi dengan lingkungan.
Slameto (2010: 3) berpendapat ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar adalah :
1)
perubahan secara sadar;
2)
perubahan bersifat kontinyu dan fungsional;
3)
perubahan bersifat positif dan aktif;
4)
perubahan bukan bersikap sementara;
5)
perubahan bertujuan dan terarah, serta
6)
perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah perubahan secara sadar
yang meliputi seluruh aspek tingkah laku ke arah yang lebih baik, belajar
sebagai hasil dari latihan dan pengalaman serta perubahan yang terjadi relatif
menetap.
4.
Jenis-jenis
Tes
A. Tes
Subjektif
Pada umumnya berbentuk
esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis teskemajuan belajar yang
memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraiankata-kata. Tes esai ini
menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenalkembali, dan terutama
harus mempunyai daya kreativitas yang tiggi.
1) Kebaikan-kebaikannya:
a. Mudah
disiapkan dan disusun.
b. Tidak
memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
c. Mendorong
siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusundalam bentuk kalimat
yang bagus.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan maksudnyadengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
e. Dapat
diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan.
1. Keburukan-keeburukannya:
a. Kadar
validitasdan reabilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi manadari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
b. Kurang
representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yangakan
dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
c. Cara memeriksanya banyak dipengarui oleh
unsur-unsur subyektif.
d. Pemeriksaannya
lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebihbanyak dari penilai.
e. Waktu
untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
B. Tes
Objektif
Tes
objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secaraobjektif.
Tes ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan darites bentuk
esai.
1. Kebaikan-kebaikannya:
a. Mengandung
lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatifmewakili isi
dan luas bahan, lebh objektif, dapat dihindari campur tangannyaunsur-unsur
subjektif baik deri segi siswa maupun guru yang memeriksa.
b. Lebih
mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kuncites bahkan
alat-alat hasil kemajuan teknologi.
c. Pemeriksaanya
dapat diserahkan kepada orang lain.
d. Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif
yang mempengaruhi.
2. Kelemahan-kelemahannya:
a. Persiapan
untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esai karena soalnyabanyak dan
harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
b. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan
ingatan dan daya pengenalankembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental
yang tinggi.
c. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
d. “Kerja sama” antar siswa pada waktu
mengerjakan soal tes lebih terbuka.
Ø Cara
mengatasi kelemahan:
a. Kesulitan
menyusun tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatihterus-menerus
hingga betul-betul mahir.
b. Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi
kelemahan nomor satu dandua.
c. Menggunakan
norma (standar) penilaian yanag memperhitungkan faktortebakan (guessing) yang
bersifat spekulatif itu.
Macam-Macam Tes Objektif
1.
Tes benar-salah (true-false)
Soal-soalnya berupa
pernyatan-pernyataan, dan pernyataan tersebut ada yangbenar dan ada yang salah.
Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masingmasingpernyataan itu dengan
melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurutpendapatnya dan melingkari
huruf S jika salah.
Bentuk benar-salah ada 2 macam (dilihat
dari segi mengerjakan/menjawab soal, yaitu:
- Dengan pembetulan
(siswa diminta membetulkan bila memilh jawaban yang
salah)
- Tanpa pembetulan
(siswa hanya diminta melingkari huruf B atau S tanpa
memberikan jawaban yang
betul.
1) Kebaikan
tes benar-salah :
a. Dapat
mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karenabiasanya
pertanyaan-pertanyaannya singkat saja.
b. Mudah
menyusunnya.
c. Dapat
digunakan berkali-kali.
d. Dapat
dilihat secara cepat dan objektif.
e. Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti.
2) Keburukannya:
a. Sering
membingungkan.
b. Mudah
ditebak/diduga.
c. Banyak
masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinanbenar atau
salah.
d. Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan
pengenalan kembali.
2. Tes
pilihan ganda (multiple choice test)
Multiple choice test terdiri
atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang
suatu pengertian yang
belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu
dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau multiple choice test
terdiri atas bagian
keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif
(options).
Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu
kunci jawaban dan
beberapa pengecoh (distractor).
3. Tes
isian (completion test)
Completion test/tes
isian/tes menyempurnakan/tes melengkapi terdiri atas
kalimat-kalimat yang
ada bagian-bagiannya yang dihilangkan.bagian yang
dihilangkan atau yang
harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian
yang kita dari murid.
0 Response to "PENGERTIAN , FAKTOR , CIRI-CIRI TES PRESTASI BELAJAR LENGKAP "
Post a Comment